Pendahuluan

Udang putih (Litopenaeus vannamei) adalah salah satu jenis udang yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Udang ini merupakan salah satu primadona bagi para pelaku usaha tambak udang di Indonesia. Budidaya udang putih cukup menjanjikan, karena selain mudah dipelihara, udang ini juga memiliki masa panen yang relatif singkat dan harga jual yang cukup menguntungkan.
Persiapan
Sebelum melakukan budidaya udang putih, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Pertama-tama, kita harus menyiapkan lahan tambak yang memenuhi syarat. Lahan yang akan digunakan untuk budidaya udang putih harus memiliki akses air yang lancar, tidak terlalu dalam, tidak berlumpur, dan terlindungi dari air laut yang terlalu asin.

Setelah itu, kita harus menyiapkan kapur, dolomit, pupuk SP-36, dan urea sebagai bahan tambahan untuk memperbaiki kualitas air pada tambak. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya gangguan penyakit pada udang.
Pemilihan Bibit
Selanjutnya, kita harus memilih bibit udang putih yang berkualitas. Bibit udang putih dapat diperoleh dari peternak udang atau distributor bibit. Pastikan bibit yang dipilih tidak cacat dan memiliki ukuran yang seragam.

Pengisian Air Tambak dan Pemberian Pakan
Setelah persiapan lahan dan bibit udang telah selesai, langkah selanjutnya adalah mengisi tambak dengan air. Pembuangan air pertama sangat penting, karena air yang masih keruh mengandung zat yang tidak bagus untuk pertumbuhan udang. Setelah itu, tambak diisi kembali dengan air bersih. Pengisian air tambak harus disesuaikan dengan kondisi geografis dan cuaca saat itu. Pada awal masa penjemuran, air di dalam tambak harus selalu dijaga kadarannya. Kadar air di dalam tambak harus disesuaikan dengan tinggi bibit atau ukuran ikan udang yang kita pelihara. Setidaknya pada awal pemeliharaan, kadar air maksimal sekitar 2 centimeter di atas dasar dasar kolam.
Setelah air tambak terisi, selanjutnya adalah memberikan pakan pada bibit udang. Pakan yang diberikan pada udang putih berupa pelet yang mengandung kadar protein yang tinggi. Pemberian pakan harus dilakukan secara berkala, yaitu 3-4 kali sehari atau sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan Tambak
Perawatan tambak dilakukan untuk menjaga kondisi tambak dan membantu pertumbuhan udang. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam merawat tambak adalah membersihkan kotoran di dalam tambak secara teratur, memberikan pakan yang cukup, menjaga kondisi pH air dan suhu air, serta menjaga kebersihan air di dalam tambak.

Pemeliharaan Udang Putih
Pemeliharaan udang putih dilakukan dengan tujuan untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan udang. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan udang putih adalah memperhatikan kondisi air di dalam tambak, menjaga kualitas air dengan rutin melakukan pergantian air, mengontrol populasi udang, dan mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin menyerang udang.

Panen dan Pasca Panen
Waktu panen udang biasanya terjadi pada umur 4-5 bulan setelah penjemuran atau saat ukuran udang mencapai 15 gram per ekor. Jumlah panen yang dihasilkan tergantung pada ukuran tambak, kepadatan udang, dan jenis pakan. Setelah panen, tambak dan alat-alat yang digunakan harus segera dicuci dan disemprot dengan air bersih. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit dan hama di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Budidaya udang putih merupakan salah satu cara yang cukup menjanjikan untuk meningkatkan penghasilan di bidang pertanian. Dengan melakukan persiapan yang matang, memilih bibit yang berkualitas, dan melakukan perawatan yang baik, kita dapat memperoleh hasil panen yang maksimal. Selain itu, kita juga dapat membantu meningkatkan produksi udang nasional.
